"Arai berusaha menghubungi Zakiah Nurmala - cinta bertepuk sebelah tangannya itu - untuk ucap selamat tinggal. Zakiah pasti menerima surat Arai, tapi tak sudi membalas. Seperti dulu sejak di SMA, perempuan itu tetap indifferent, tak acuh.
Baru kutahu ada orang yang ditolak hampir sepuluh tahun tapi tetap kukuh berjuang. Arai tak pernah tertarik pada perempuan lain. Zakiah adalah resolusi dan seluruh definisinya tentang cinta. Dia telah menulis puluhan puisi untuk belahan hatinya itu, telah menyanyikan lagu dibawah jendela kamar kekasihnya, berhujan-hujan mengejarnya, dan berbasikal puluhan kilometer hanya untuk menemui gadis itu lima minit. Zakiah tetap tak acuh. Mungkin Arai telah diserang sakit gila nombor 26 : tak dapat membezakan diterima ataupun ditolak." (Petikan dari novel Edensor karya Andrea Hirata, muka surat 40)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan