Isnin, 24 Jun 2013

Filem yang memberi inspirasi


Bila ditekan, digesa, dipaksa, sejujurnya aku tak akan mampu melakukan suatu apapun. Jadinya, aku mengambil keputusan menonton beberapa cerita gambar bergerak. Tujuannya untuk melarikan diri daripada belenggu tekanan ini. Ada yang aku sendiri muat naik dari laman internet dan ada juga yang aku peroleh dari rakan2 ku. Aku menonton beberapa wayang gambar bergerak yang rata-ratanya dari Indonesia. Sejujurnya aku puji beberapa pengiat karya seni versi filem di sana. Meski tak kurang juga dalam kalangan mereka yang menyajikan wayang-wayang sampah yang langusng tak punya moral.


Antara wayang yang menurut ku bagus dan punya nilai moral yang menerujakan adalah "Laskar Pelangi", "Sang Pemimpi", "Tanah Air Beta", "Tanah Syurga Katanya" dan "Negeri 5 Menara". Ceritanya diperankan oleh golongan muda. Golonga muda persekolahan. Punya cita-cita tinggi...Punya mimpi melangit. Garapannya begitu mengesankan sekali. Ada nilai patriotisme dan nasionalisme yang ditanam pada benih-benih hijau ini. Dengan sedikit lelucon, kandangkala bisa memperingatkan kembali nostalgia zaman persekolahan kita. Tapi yang nyata penting sekali, adalah jalan penceritaannya. Pengisiannya. Bukan sampah.


Rata-rata dari cerita yang aku sebutkan di atas tadi, 3 daripadanya adalah diadaptasi dari novel iaitu "Laskar Pelangi", "Sang Pemimpi" dan "Negeri 5 menara". Dan dari pembacaan aku terhadap novel-novel ini, ia adalah sebahagian daripada kisah kehidupan mereka. Bila aku melihat sisi kisah hidup mereka ini, aku kadangkala malu dengandiri aku sendiri...Mereka hidup dalam suasana fasilitas yang serba banyak kekurangan, tapi nilai pengajian dan ilmu kehidupan mereka sangat tinggi...Mereka mencari kebahagian hakiki menerusi jalan yang penuh onak duri. Makanya dapat aku lihat disini,seawal usia kanak-kanak, mereka itu sudah pun mengenal erti kematangan hidup. Kerna itu, kejayaan mereka itu punya nilai hakiki.Wayang ini memaparkan bahawa anak-anak muda ajaib ini mengenal apa erti falsafah "kejayaan semanis madu memerlukan pengorbanan sepahit hempedu" dan "berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian"... 

Persoalan aku disini, dimana pengiat seni filem kita dalam menyajikan karya sebermutu begini?..Sampai bila karya filemnya hanya mahu berkisar lawak komedi bodoh atau gangster melayu gampang yang entah kemana hala tuju objektifnya...Bukan mengeji tanah air sendiri tapi kerna sayanglah aku berkata keras semacam ini...

Berkait soal patriotisme dan nasionalisme, elemen ini diterap dengan baik sekali dalam karya yang aku tontoni ini.Ianya tidak perlu dipapar secara literal, cukup sekadar sampingan tapi mengesankan. Kerna itu, sayang dan kasih mereka pada Indonesia cukup tebal. Bahkan elit politik mereka yang berteras agama sekali punya nilai sayang pada negara yang tinggi. Sekali lagi bukan niat ku mencemuh masyarakat...aku tak punya hak mencemuh...Tapi lihat disini...lagu Negaraku dipermain...diperolok-olok..apa sudah jadi dengan anak bangsa Malaysia!..aku teringat tulisan seorang sarjana lokal yang mengatakan "sayangnya di Malaysia terdapat elit politik berteras agama yang memperleceh kepentingan bangsa di tanah airnya sendiri"...

- Sang Pemimpi -


- Tanah Air Beta -


- Laskar Pelangi -


- Negeri 5 Menara -


- Tanah Sorga Katanya -

p/s Ilahi tolong beri aku kerajinan untuk aku selesaikan sisa-sisa yang tertangguh ini...aku malu dengan orang yang serba banyak kekurangan tapi bisa membuktikan bahawa kekurangan itu bukan penghalang mereka...

Tiada ulasan: